Bahanbahan 500 gr tulang daging bagian paha (bisa daging apa saja, kalau saya pakai daging kerbau) 3 buah kentang 3 buah wortel 1 buah brokoli ukuran sedang 1/2 ons seledri, potong sesuai selera 1/2 ons bawang prei, potong sesuai selera 2 sdm minyak goreng untuk menumis 4 liter air 4 siung bawang merah, iris tipis 3 siung bawang putih, iris tipis
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID b690e9d5-0a2b-11ee-9cb7-527744665151 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
DagingKerbau • Santan Sedang (Dari 1/2 butir kelapa) • Gula Merah, iris • Ketumbar Bubuk • Garam & Kaldu Bubuk • Minyak Goreng, untuk menumis • Daun Salam, robek-robek • Daun Jeruk, robek-robek Dinda Arya Setyarini (Dapur Kenda) Baru di Premium! Klaim hingga 2 voucher setiap bulannya untuk segala kebutuhan dapurmu. Botok daging kerbau
Jakarta Anggapan masyarakat Indonesia tentang kualitas daging kerbau yang lebih rendah ketimbang daging sapi merupakan persepsi yang salah. Salah satu juru masak terkenal, Chef Chandra Yudasswara membagi pengalaman dan pengetahuan kepada masyarakat terhadap kualitas daging kerbau. Juru masak yang dikenal dengan tampilan Fancy Food ini membeberkan bahwa daging kerbau memiliki keunggulan lain selain harga yang jauh lebih murah dibanding daging sapi. Pertama, kata dia, daging kerbau memiliki daya tahan yang lebih lama terhadap proses pembusukan. Ini karena daging kerbau memiliki kadar darah yang lebih banyak dibanding daging sapi. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? "Karena full blood, dia bagus sekali untuk dimasak ala Indonesia yang slow cooking. Itu cocok, karena dia tidak akan pecah saat dimasak," ujar Chef Chandra. Tingkat aroma yang dibilang masyarakat Indonesia kalau daging kerbau itu menyengat, itu juga salah, karena daging kerbau tidak memiliki aroma yang menyengat. Terlebih saat daging kerbau tersebut dimasak menggunakan rempah dan bumbu Indonesia. "Dia memang sedikit berbau, tapi tidak terlalu menyengat, yang penting bagaimana kita mengolahnya. Yang penting kita playround aduk dan spices bumbu, itu akan mengurangi bau," tutur dia. Tingkat aroma yang dibilang masyarakat Indonesia kalau daging kerbau itu menyengat, itu juga salah, karena daging kerbau tidak memiliki aroma yang menyengat. Terlebih saat daging kerbau tersebut dimasak menggunakan rempah dan bumbu Indonesia. Foto Kevin McCutcheon/ Baca juga Tips Memasak Hidangan Berprotein agar Nutrisinya Tidak Hilang Memang, dalam pengolahannya daging kerbau memiliki cara khusus agar tidak memiliki aroma kerbau yang menyengat. Lamanya proses pemasakan juga memengaruhi kenikmatan daging kerbau. Namun, lamanya proses pemasakan daging kerbau tidak berbeda jauh dibanding daging sapi. "Hampir sama, tergantung besarnya daging itu. Kalau semakin banyak, ya semakin lama juga masaknya. Jadi tergantung banyaknya," papar juru masak yang sering tampil di televisi itu. Di sisi lain, tekstur daging kerbau yang lebih keras juga memiliki treatment khusus. Ini karena daging kerbau memiliki tingkat kalori yang lebih rendah. Maka itu, saat mengolah daging kerbau, potongan-potongan daging tersebut jangan terlalu besar. "Kalau bisa mengolahnya jangan terlalu besar, memotongnya lebih tipis dan lebih cepat. Kemudian kasih dia waktu memasak lebih dengan temperatur yang lebih rendah," pungkas Chandra. Husen Miftahudin TIN