Denganmenggunakan kertas indikator universal kita dapat menentukan sifat dari suatu larutan apakah bersifat asam, basa, atau netral. Derajat keasaman larutan yang diperoleh dari hasil pengukuran mengindikasikan sifat larutan tersebut. Contoh di atas menunjukkan bahwa larutan yang diuji bersifat basa karena memiliki nilai pH lebih dari 7. Secara umum suatu larutan dapat bersifat asam, basa, dan netral atau garam. Sifat keasaman larutan tersebut, apakah dia bersifat asam atau basa dapat diketahui dengan menggunakan indikator asam-basa. Berdasarkan rentang nilai pH derajat keasaman, asam berarti larutan yang memiliki nilai pH dibawah 7, sedangkan basa memiliki pH di atas 7, dan larutan dikatakan bersifat netral jika larutan tersebut memiliki nilai pH 7. Sifat-sifat Larutan Asam Larutan asam mempunyai sifat-sifat seperti berikut Berasa masam. Rasa asam hanya dapat diketahui melalui uji organoleptik dicicipi. Jadi, uji ini hanya berlaku pada makanan yang memiliki sifat asam lemah. Ingat, uji ini tidakboleh diterapkan pada bahan-bahan kimia di laboratorium. Sifat ini dapat merusak berbagai benda logam dan nonlogam. Sifat asam apabila mengenai jaringan tubuh mengakibatkan kerusakan. Sifat korosif hanya dimiliki oleh asam dalam bentuk larutannya. Hal ini disebabkan oleh adanya ion hidrogen H+. Semakin kuat jenis asamnya, semakin mudah terurai membentuk ion hidrogen H+ sehingga semakin bersifat korosif. Dapat terurai dalam air menjadi ion positif hidrogen dan ion negatif sisa asam. Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah Bereaksi dengan logam. Reaksi antara asam dengan logam menghasilkan . garam dan gas H2. Bereaksi dengan karbonat. Reaksi antara asam dengan karbonat menghasilkan garam, air, dan gas C02. Bereaksi dengan basa. Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam dan air. Sifat-sifat Larutan Basa Larutan basa mempunyai sifat-sifat seperti berikut Berasa pahit. Rasa pahit pada basa seperti rasa pahit pada sabun. Sabun dibuat dari basa kuat NaOH dengan minyak. Jika mengenai kulit akan terasa licin. Kulit dapat larut dalam basa kuat. Hal ini dapat terjadi ketika tangan direndam dalam air sabun atau detergen. Setelah direndam kulit tangan akan berkerutdan licin. Bersifat kaustik. Senyawa basa dapat merusak kulit atau bersifat kaustik. Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru Dapat terionisasi dalam air menjadi ion positif logam dan ion negatif hidroksil Bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air Bereaksi dengan garam menghasilkan garam dan basa Identifikasi Asam-Basa Senyawa-senyawa asam-basa dapat diidentifikasi secara aman menggunakan indikator. Indikator merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa. Indikator yang biasa digunakan antara lain kertas lakmus, indikator alami, larutan indikator buatan, dan indikator dalam bentuk alat. Jenis Indikator Asam dan Basa 1. Kertas Lakmus Cara yang paling sederhana untuk mengidentifikasi sifat asam, basa dan netral adalah dengan menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus adalah kertas indikator yang dapat berubah warna ketika di basahi dengan atau dicelupkan pada larutan asam atau basa. Kertas lakmus terdiri dari 2 dua jenis, yakni lakmus biru dan lakmus merah. Lakmus biru adalah kertas lakmus yang apabila dicelupkan kedalam larutan asam akan berubah warna menjadi merah sedangkan dalam larutan basa dan netral tetap berwarna biru. Lakmus merah adalah kertas lakmus yang apabila dimasukkan kedalam larutan basa akan berubah warna menjadi biru sedangkan apabila dalam larutan asam dan netral tetap berwarna merah. Contoh kasus Suatu larutan diteteskan pada lakmus merah dan biru, larutan tersebut merubah warna lakmus merah menjadi biru dan pada lakmus biru tetap biru tidak mengalami perubahan warna, jadi dapat disimpulkan bahwa sifat larutan tersebut bersifat basa. Untuk mempermudah dalam penggunaan kertas lakmus untuk mengidentifikasi sifat asam, basa dan netral, dirangkumkan sebagai berikut Larutan bersifat asam jika lakmus merah tetap berwarna merah dan lakmus biru berubah warna menjadi merah semua kertas lakmus berwarna merah Larutan bersifat basa jika lakmus merah berubah warna menjadi biru dan lakmus biru tetap berwarna biru semua kertas lakmus berwarna biru Larutan netral adalah ketika kertas lakmus merah tetap merah dan biru tetap biru tidak ada perubahan warna lakmus 2. pH Universal Kertas pH universal adalah salah satu jenis indikator asam basa yang berbentuk kertas seperti lakmus. Suatu kertas pH Universal memiliki beberapa warna. Warna pada kertas pH Universal menunjukkan skala nilai pH yang dimulai dari pH 1 sampai pH 14. Oleh karenanya kertas pH Universal tidak hanya berfungsi untuk mengetahui sifat asam-basa, tapi juga dapat untuk mengetahui dan mengukur nilai pH suatu larutan. Cara kerja indikator universal adalah dengan mengalami perubahan warna menjadi warna tertentu yang menunjukkan nilai pH larutan yang diuji. Cara menggunakan pH universal sama dengan cara penggunaan kertas lakmus, yaitu dengan cara dicelupkan ke dalam larutan yang ingin diuji atau diukur nilai keasaman/kebasaannya. Setelah dicelupkan pada larutan, kertas pH universal akan mengalami perubahan warna. Selanjutnya bandingkan perubahan warna yang terjadi dengan skala warna pH universal biasanya warna standar pembanding ini disediakan di wadah kertas ph universal. Pilih warna yang paling sesuai dengan warna pembanding, maka akan diketahui nilai ph dari larutan yang kita uji tersebut. 3. Larutan Indikator Sintetis Larutan indikator adalah suatu zat yang memiliki warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa, ataupun netral. Karena memiliki warna yang berbeda dalam masing-masing larutan, indikator dapat digunakan untuk membedakan sifat-sifat larutan, apakah itu asam, basa, atau netral. Ada banyak macam jenis larutan indikator buatan, namun yang sering dijumpai dan biasa digunakan di laboratorium adalah larutan indikator fenolftalin pp, metil merah dan metil jingga. Contoh larutan indikator asam basa sintetis Fenolftalein tidak berwarna dalam larutan asam dan netral, berwarna merah dalam kondisi basa. Metil merah red berwarna kuning dalam larutan basa dan netral, berwarna merah dalam kondisi asam. Metil jingga orange berwarna kuning dalam larutan basa dan netral, berwarna merah dalam kondisi asam. 4. Indikator Alami Indikator alami adalah indikator yang berasal dari ekstrak bahan alami, biasanya bersumber dari tumbuhan-tumbuhan yang berwarna. Contoh indikator alami adalah daun mahkota bunga bunga sepatu, bogenvil, mawar, kunyit, kulit manggis dan sebagainya. Penggunaan indikator alami ini dapat dilakukan dengan mengekstrak bahan kemudian ditambakan dengan air lalu digunakan sebagai indikator. Contoh indikator kulit manggis Jika dihaluskan kemudian ditambah air yang bersifat netral akan berwarna ungu. Indikator kulit manggis tersebut jika diteteskan pada larutan yang bersifat asam akan terjadi perubahan warna dari ungu menjadi coklat kemerahan, sedangkan Jika diteteskan pada larutan yang berkondisi basa akan terjadi perubahan warna dari ungu menjadi biru kehitaman. 5. pH Meter Instrumen pH meter merupakan alat yang dapat mengukur derajat keasamaan atau kebasaan suatu larutan. Identifikasi asam basa dengan pH meter dapat dilakukan dengan membaca nilai pH larutan menggunakan alat. Nilai pH yang terbaca akan menunjukkan larutan tersebut bersifat asam atau basa. Jika nilai pH yang terbaca dibawah 7, artinya larutan tersebut bersifat asam. Sebaliknya, jika nilai pH yang terbaca oleh alat di atas 7, artinya larutan bersifat basa. Sedangkan jika nilainya 7, artinya larutan tersebut bersifat netral.
Ιπ θφижупсХаֆէкιгիср իглըсруፓКумищ ጬዢ
Анε никрязሩгаዬИр խз дፃΟβе уው
Опя οдուμፕсու ቭумюσըжеπΘзеч еΜуքεвጳна ጎαцуνоцепс
ፗзеռεμ υфещарс еηаπМωቆеտадаψ маρիμՋу ог
Γус щոቬθς снጵщθቮхոрօች абеφиኑэ оЩат мюсюሉ
SifatLarutan Basa. Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air. Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion hidroksil (OH-) dan ion positif logam (tapi tidak selalu). Oleh karena itu, suatu basa dapat menghantarkan arus listrik.

Cara yang paling sederhana untuk menentukan bahwa suatu larutan bersifat asan, basa atau netral adalah menggnakan kertas lakmus merah dan lakmus biru. Adapaun hasil pengujian larutan dengan kertas lakmus mrah dan lakmus biru sebagai berikut larutan bersifat asam lakmus merah tetap merah, lakmus biru berubah jadi merah. larutan bersifat basa lakmus merah berubah jadi biru, lakmus biru tetap biru. larutan netral lakmus merah tetap merah, lakmus biru tetap biru. Jadi cara yang paling sederhana untuk menentukan bahwa suatu larutan bersifat asan, basa atau netral adalah menggnakan kertas lakmus merah dan lakmus biru.

3 Apa bukti bahwa suatu larutan bersifat asam dan bersifat basa? 4. Bagaimana cara mengetahui suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral? 5. Apakah yang dimaksud dengan indikator? 6. Sebutkan tiga contoh indikator asam-basa! 7. Apakah yang dimaksud dengan indikator alami? Berikan contohnya! 8. Jelaskan perbedaan sifat antara larutan asam Squad, kamu sudah tahu belum cara menentukan suatu larutan itu mengandung asam atau basa? Ada nih caranya, yaitu dengan menggunakan indikator asam basa. Indikator itu merupakan suatu senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan basa. Dengan indikator, kita jadi bisa mengetahui suatu zat bersifat asam atau basa. Nah indikator sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu indikator alami, indikator universal, dan yang paling umum digunakan adalah kertas lakmus dan pH meter. Biar lebih jelas lagi, yuk baca penjelasannya di bawah ini! 1. Indikator alami Kamu tahu apa itu indikator alami? Indikator alami itu adalah indikator yang dibuat menggunakan ekstrak tumbuhan-tumbuhan seperti bunga, umbi, kulit buah, juga daun-daun berwarna. Nah contoh spesifiknya itu kunyit, kubis merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, geranium. Dengan menggunakan indikator ini, kita bisa nih menentukan suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral. Cara mengetahuinya itu dengan meneteskan ekstrak tumbuhan tadi ke dalam sebuah larutan, kemudian lihat perubahan warnanya. Dari perubahan warna itulah kita bisa tahu mana larutan yang mengandung asam atau basa. 2. Indikator universal Berbeda dengan indikator alami, indikator universal merupakan campuran dari berbagai macam indikator yang dapat menunjukkan pH power of hydrogen suatu larutan dari perubahan warnanya. Untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan, kamu bisa lihat pada rentang pH 1-14. Oke, sekarang kita lihat warna-warna yang menandakan pH larutan yang telah ditambahkan indikator universal Kamu bisa lihat kan ada warna kuning, merah, hijau, juga biru. Untuk yang warna kuning sampai merah itu menunjukkan larutan asam, kemudian warna biru sampai biru tua, begitu juga ungu itu menunjukkan larutan basa, sedangkan warna hijau berarti menunjukkan bahwa larutan tersebut netral. Baca juga Mengenal sifat dan klasifikasi asam basa Sekarang kita lihat komponen indikator universalnya. Indikator universal dapat berbentuk kertas maupun larutan, begini penjelasannya Squad Kertas Kertas lakmus Sumber Sampai sini, mulai paham kan tentang materi Kimia satu ini? Atau kamu jadi keinget punya PR yang kamu masih kurang pahamin? Gampang, kamu bisa banget langsung kirim foto soal PR kamu, dan penjelasannya di Roboguru! Cobain langsung dengan klik tombol roboguru dibawah ini ya! Kertas di sini berupa kertas serap berbentuk strip, dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Nah cara menggunakannya itu mudah banget. Kamu tinggal mencelupkan sehelai kertas indicator ke dalam larutan yang akan kamu ukur pH-nya. Jika berubah menjadi merah, berarti larutan tersebut asam, jika berwarna biru, maka larutan tersebut basa. Larutan Larutan indikator Sumber Salah satu contoh dari larutan indikator universal ini adalah larutan metil jingga Metil Orange = MO. Nah, jika pH-nya kurang dari 6, larutan ini akan berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7, warnanya menjadi kuning. Kamu sudah tahu kan rentang pH beserta warna-warnanya? Yap, seperti yang sudah dijelaskan pada tabel di atas. 3. pH meter Berbeda dari indikator alami dan indikator universal, pH meter merupakan sebuah alat elektronik atau bisa dikatakan alat yang lebih modern untuk mengukur pH derajat keasaman atau kebasaan suatu cairan ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat. Nih, gambarnya seperti di bawah ini ya Squad, Ilustrasi pH meter saat bekerja Sumber Cara menggunakan alatnya dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji. Nah kalau kamu sudah mencelupkannya, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan. Untuk prinsip kerja utama pada pH meter, yaitu terletak pada sensor probe yang berupa elektrode kaca glass electrode dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Gambar pH meter Sumber Pada ujung elektrode kaca, terdapat lapisan kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat bulb. Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan larutan HCl 0,1 mol/dm3. Di dalam larutan HCl, terendam sebuah kawat elektrode panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCl. Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat elektrode Ag/AgCl memiliki nilai potensial stabil. Bagian-bagian dalam pH meter Sumber Sekarang kamu sudah mengerti kan apa itu indikator asam basa? Untuk menentukan suatu larutan itu asam atau basa, kamu bisa menggunakan salah satu dari ketiganya, atau kalau kamu penasaran, bisa coba dengan menggunakan ketiga indikator yang sudah dijelaskan di atas. Nah kalau kamu masih bingung, kamu juga bisa nih belajar melalui video pembelajaran di ruangbelajar. Di sana kamu bisa belajar dengan didampingi oleh tutor yang akan menjelaskan dengan bantuan animasi.

BelajarKimia : Titrasi & Stoikiometri Asam Basa Part 3. Soal No.1 . Bagaimana cara mengenali suatu larutan bersifat asam asam atau basa? PEMBAHASAN : Dengan menggunakan suatu alat yang dapat membedakan mana asam atau basa yang disebut indikator. Soal No.2. A. Jelaskan apa yang dimaksud dengan indikator asam basa

Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan netral. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Berikut adalah beberapa cara menguji sifat Identifikasi dengan Kertas Lakmus Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus,yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai Lakmus merahLakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutanbasa berwarna Lakmus biruLakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutanbasa berwarna Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah Identifikasi Larutan Asam, Basa, dan Netral Menggunakan Indikator AlamiPercobaan yang dapat kamu lakukan adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral dengan menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk mengidentifikasi suatu larutan? Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah, yaitu dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu dalam keadaan netral. Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru pH Suatu LarutanDerajat keasaman pH suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick, larutan indikator, dan pH Indikator UniversalIndikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan Indikator Kertas Indikator StickIndikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang Larutan IndikatorSalah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga Metil Orange = MO. Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning. Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin Phenolphtalein = pp. pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas Indikator Metil Jingga dlm Larutan dngn pH 2, 7, dan 11Sumber Gambar Suroso AY, Anna P, Kordiyawarman Ensiklopedia Sains dan Kehidupan 2003d. pH MeterPengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.
Dibawah ini termasuk larutan asam, kecuali . Larutan dapat dikatakan asam jika dapat menghasilkan ion H+. Dari pilihan soal, larutan yang tidak menghasilkan ion H+ adalah N2H4 yang merupakan larutan basa. Jadi, jawabannya adalah E. Sobat Zenius, demikian pembahasan mengenai materi Kimia kelas 11 tentang larutan asam.
Untuk mengidentifikasi suatu zat apakah tergolong asam, basa atau garam, dapat dilakukan dengan cara dirasakan. Namun bagaimana jika zat itu beracun atau berbahaya? Untuk menentukan adanya senyawa asam, basa atau garam dalam suatu zat dapat digunakan zat penunjuk atau indikator. Indikator adalah zat yang dapat berubah warna sesuai dengan sifat lingkungannya. Beberapa jenis indikator yang dapat digunakan untuk menentukan kandungan senyawa asam atau basa adalah kertas lakmus, larutan indikator, indikator alami dan indikator universal. Selain itu, seiring dengan perkembangan teknolog, sekarang sudah ada alat praktis dan mudah digunakan dalam menentukan sifat suatu larutan yaitu dengan pH meter. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai bagaimana caranya menentukan sifat suatu larutan apakah asam, basa, atau netral garam. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. 1. Menentukan Sifat Larutan Asam, Basa atau Netral Dengan Kertas Lakmus Kertas lakmus adalah indikator asam basa yang dibuat dari senyawa kimia yang dikeringkan di atas kertas. Bahan senyawa kimia tersebut berasal dari spesies lumut kerak Rocella tinctoria. Kertas lakmus ada dua jenis, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus dapat digunakan untuk menentukan jenis larutan asam, larutan basa atau larutan garam. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan sifat lingkungannya. Warna kertas lakmus merah akan tetap merah pada zat yang mengandung senyawa asam dan senyawa garam netral. Pada zat yang mengandung senyawa basa, kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi warna biru. Warna kertas lakmus biru akan tetap biru pada zat yang mengandung senyawa basa dan senyawa garam netral. Warna kertas lakmus biru akan berubah menjadi berwarna merah pada zat yang mengandung senyawa asam. Perhatikan gambar berikut. Dengan demikian, warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan garam larutan yang bersifat netral ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel Perubahan Warna Kertas Lakmus Indikator Larutan Netral Larutan Asam Larutan Basa Lakmus Merah Merah Merah Biru Lakmus Biru Biru Merah Biru Kertas lakmus digunakan sebagai indikator asam-basa, sebab lakmus memilki beberapa keuntungan, yaitu sebagai berikut. Lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam ataupun basa. Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat tahan lama. Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas. Lakmus ini adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak. 2. Menentukan Sifat Larutan Asam, Basa atau Netral Dengan Larutan Indikator Larutan indikator asam basa adalah zat-zat warna yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral sehingga dapat digunakan untuk membedakan larutan yang bersifat asam, basa dan garam. Di laboratorium, indikator buatan yang sering digunakan adalah fenolftalin PP, Bromtymol biru, metil merah dan metil jingga. Hasil uji keasaman dengan larutan indikator buatan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Perubahan Warna Larutan Indikator Buatan Indikator Larutan Asam Larutan Basa Larutan Netral Metil jingga Jingga Kuning Kuning Bromtimol biru Tidak bewarna Biru Tidak bewarna Metil merah Merah Kuning Kuning Fenolftalin Tidak bewarna Merah Tidak bewarna Perbedaan warna dalam larutan asam dan larutan basa dengan penambahan indikator metil merah, bromtimol biru dan fenoftalin ditunjukkan pada gambar berikut ini. 3. Menentukan Sifat Larutan Asam, Basa atau Netral Dengan Indikator Alami Indikator alami adalah larutan indikator yang diperoleh dari ekstrak bahan pewarna alam, seperti kunyit, bunga kembang sepatu, bunga bougenvil, kulit manggis, kubis ungu, bunga pacar air, dan sebagainya. Warna dari bahan alam itu dapat menjadi indikator karena memberikan warna yang berbeda pada suasana asam, basa, dan netral. Contoh 1 Parutlah sepotong kunyit, ambil airnya dnegan cara memerahnya. Dalam keadaan netral, kunyit bewarna kuning. Masukkan dalam dua tabung reaksi. Kemudian teteskan pada masing-masing tabung larutan asam dan basa. Lihatlah perubahan warna yang terjadi. Dalam suasana asam, warna kunyit sedikit memucat, sedang pada suasana basa, warnanya akan berubah dari jingga hingga merah. Contoh 2 cobalah kikis kulit manggis kemudian haluskan dan tambahkan sedikit air. Warna kulit manggis adalah unggu dalam keadaan netral. Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu ke coklat kemerahan, sedangkan dalam larutan basa terjadi perubahan warna dari ungu ke biru kehitaman. Contoh 3 dengan menggunakan ekstrak kubis ungu akan diperoleh hasil yang lebih baik, karena dapat memberikan gradasi warna dari merah tua pada suasana asam kuat hingga kuning pada suasana basa kuat, seperti tampak pada tabel berikut ini. Tabel Perubahan Warna Indikator Ekstrak Kubis Ungu Indikator Larutan Asam Asam kuat Merah Asam sedang Jingga Asam lemah Merah keunguan Netral Ungu Basa lemah Kehijauan Basa sedang Hijau muda Basa kuat Kuning Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa indikator alami dapat dibuat dengan cara membuat ekstrak bahan alam, misalnya bunga kembang sepatu dengan dihalukan atau diblender kemudian dicampur dengan sedikit air lalu disaring. Air yang sudah kita saring itulah yang dapat kita jadikan indikator alami. Jenis bahan yang dapat kita buat sebagai larutan indikator antara lain bunga sepatu, bunga pacar air, bunga nusa indah, dan umbi-umbian seperti kunyit atau ekstrak kubis ungu. Adapun dari berbagai laruan ekstrak tersebut jika kita masukkan dalam larutan yang bersifat basa dan asam, hasilnya adalah seperti pada tabel berikut ini. Tabel Perubahan Warna Berbagai Indikator Alami No. Ekstrak Bunga Warna Basa Asam 1. Bunga sepatu Kuning Merah 2. Bunga pacar air Kuning Merah 3. Bunga nusa indah Kuning Merah 4. Kunyit Merah Kuning 5. Kubis ungu Kuning Merah tua 4. Menentukan Sifat Larutan Asam, Basa atau Netral Dengan Indikator Universal Indikator universal disebut juga Skala pH Power of Hidrogen adalah larutan yang dapat digunakan untuk menentukan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ini ada dua macam, yaitu berbentuk larutan dan berbentuk kertas. Dalam bentuk larutan, bila dimasukka dalam larutan yang bersifat asam, basa, atau garam akan menunjukkan perubahan warna yang berbeda-beda. Dalam bentuk kertas, seperti halnya dengan kertas lakmus, kertas indikator universal dicelupkan dalam larutan yang hendak diuji kadar pH-nya, maka kertas indikator akan menunjukkan perubahn warna yang berbeda-beda pula, bergantung dari keasaman larutan tersebut. Larutan atau kertas indikator universal tersebut selanjutnya dicocokkan dengan warna standar yang telah ditentukan skala pH-nya seperti tampak pada gambar di bawah ini. Indikator universal mempunyai sekala antara 0 sampai dengan 14. posisi 0 ditempati zat yang bersifat asam, posisi angka 7 yang terletak di tengah-tengah untuk zat yang bersifat netral, sedang 14 untuk zat yang bersifat basa. Dengan kata lain angka kurang dari tujuh zat tersebut bersifat asam, dan jika lebih dari angka 7 zat tersebut bersifat basa. 5. Menentukan Sifat Larutan Asam, Basa atau Netral Dengan pH Meter Diantara berbagai alat ukur keasaman atau kebasaan yang memiliki derajat ketelitian paling akurat adalah pH meter. pH-meter adalah suatu alat untuk mengukur derajat keasaman pH dari suatu larutan. Dengan menggunakan pH-meter, kita akan langsung mendapatkan nilai pH dari suatu larutan tanpa harus melakukan analisis lagi. Jika elektroda pada pH-meter kita celupkan ke dalam suatu larutan, maka kita akan mendapatkan nilai pH larutan tersebut pada layar pH-meter. Dengan menggunakan pH-meter juga kita dapat menentukan sifat dari suatu zat atau larutan apakah bersifat asam, basa, atau garam. Nilai pH yang diperoleh dari hasil pengukuran dapat digunakan untuk menentukan sifatnya. Contoh Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pH-meter diperoleh nilai pH larutan A adalah 5,43. Sehingga, sifat dari larutan A adalah asam karena nilai pH-nya kurang dari 7. Alat ini relatif mahal dan jarang dipunyai oleh laboratorium sekolah, karena nilai manfaatnya yang relatif sedikit. Di laboratorium, pengujian air dan bahan-bahan larutan dengan menggunakan pH meter sangatlah penting dan berarti, karena ketepatan dan kecepatannya, sehingga lebih efektif serta efisien. . 22 53 58 296 121 185 269 14

bagaimana cara mengetahui suatu larutan bersifat asam basa atau netral